![](/rp/kFAqShRrnkQMbH6NYLBYoJ3lq9s.png)
Ketika Tambang Nikel ‘Kuasai’ Hutan Halmahera Tengah
2022年12月6日 · Halmahera Tengah, Maluku Utara, bak madu bagi pengusaha tambang terutama nikel. Kabupaten seluas 227.683 hektar ini terbebani 66 izin usaha pertambangan (IUP) dengan luas konsesi mencapai 142.964,79 hektar…
Lingkungan Halmahera Tengah Terus Tergerus Industri Nikel
2024年9月17日 · Warga Sagea, Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara, berupaya menjaga alam dan lingkungan mereka tak rusak karena aktivitas masif tambang nikel. Kampung ini menjadi benteng perlawanan warga dari ekspansi pertambangan di hulu (hutan).
Pertambangan Nikel di Halmahera Dinilai Overproduksi dan ...
2024年8月29日 · Koordinator AEER Pius Ginting mengatakan aktivitas tambang nikel sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan lingkungan Halmahera Tengah. Hampir setengah dari luas wilayah itu kini berada dalam konsesi tambang.
Marak Industri Nikel di Halmahera Berujung Bencana
2024年8月11日 · Banjir terjadi diduga karena sebagian besar hutan di Halmahera Tengah gundul dan rusak karena ekstraksi tambang nikel. Solidaritas Masyarakat Sipil Peduli Halmahera ini meminta pertanggungjawaban KLHK atas kerusakan ekologis yang mengakibatkan banjir bandang di sana.
Tambang Nikel dan Nestapa Warga Halmahera Tengah (Bagian 1)
2023年12月13日 · Afifah Abdulah, seorang warga Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, mengungkapkan kereseharianya akibat aktivitas tambang Nikel di sekitar Sungai Sagea, yang merupakan sumber utama air …
Tambang Nikel di Halmahera Tengah Rampas Kehidupan Warga
2023年7月31日 · JAKARTA, KOMPAS — Hasrat pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen utama produk berbasis nikel mengakibatkan kehidupan masyarakat Halmahera Tengah di area pertambangan nikel terampas. Mereka harus merelakan kehilangan mata pencarian hingga kesehatannya terganggu.
Pencemaran di Halmahera Terus Terjadi, Eksplorasi Nikel ...
2023年11月10日 · Pencemaran diduga akibat aktivitas perusahaan pertambangan nikel. Pencemaran terjadi di Teluk Weda dan Teluk Buli. Juru Kampanye Forest Watch Indonesia Agung Ady Setiawan menjelaskan, selain di kawasan Buli dan Weda, pencemaran juga terjadi di kawasan Daerah Aliran Sungai Sagea, Halmahera Tengah.